Citra Indah City merupakan perumahan yang berlokasi di timur Cibubur. Perumahan seluas 860 hektar, SK Bupati Bogor 1.200 Hektar, merupakan maha karya Sang Pengembang Ciputra. Hingga Oktober 2015, Citra Indah telah dihuni 8.000 KK (Kepala Keluarga) atau 20.000 jiwa sehingga layak menyandang gelar Citra Indah City atau Kota Citra Indah yang menunju Kota Mandiri di timur Jakarta.
Citra Indah City memasarkan rumah tipe real estat. Namun harganya tetap terjangkau. Dengan harga yang murah, mutu tetap prima. Dibandingkan dengan harga perumahan di sekitar Cibubur, harga RE di Citra Indah tergolong lebih murah.
Kluster
Citra Indah City memasarkan rumah per kluster. Setiap kluster memiliki fasilitas umum (fasum), fasilitas sosial (fasos), pintu gerbang dan satpam sendiri.Masing-masing kluster dinamai dengan kata awal Bukit. Citra Indah memasarkan rumah siap bangun (inden) dan rumah siap huni (ready stock). Rumah siap huni hanya tipe 21/72 dan 36/90. Tipe rumah yang dipasarkan mencakup Real Estat Silver, Real Estat Gold, dan Real Estat Platinum
Kluster Dipasarkan
Real Estat Silver
- Bukit Meranti
- Bukit Teratai: Teratai & Lotus
- Bukit Melia, 1 Desember 2018, old out
- Bukit Cerbera, sold out
- Bukit Cordia, sold out
- Bukit Damar, sold out
- Bukit Matoa
- Bukit Ebony, sold out
- Bukit Lantana, 15 Mei 2015, sold out
- Bukit Tectona, sold out
- Bukit Chrysant, sold out
- Bukit Cattleya, sold out
- Bukit Anyelir, sold out
- Bukit Gardenia, sold out
- Bukit Ravenia, sold out
- Bukit Azalea, sold out
- Bukit Amarilis, sold out
- Bukit Aster, sold out
Real Estat Gold
- Bukit Viola
- Bukit Tulip
- Bukit Salvia
- Bukit Dahlia
- Bukit Magnolia,
- Bukit Rosella (New), 8 Feb 2014
- Bukit Lavender, 1 Agustus 2013
- Bukit Rafflesia, 16 April 2013
- Bukit Bougenville, sold out
- Bukit Vignolia, sold out
Real Estat Platinum
- Bukit Permai Extension
- Bukit Sakura, 1 April 2018, soft launching
- Bukit Orchid, 17 Agustus 2016, soft launching
- Bukit Jasmine
- Bukit Rosmarry (new) 18 Januari 2014
- Bukit Edelweis
- Bukit Gladiola, sold out
- Bukit Widelia, sold out
- Bukit Alamanda
- Bukit Grand Cempaka, sold out
- Bukit Raya
- Bukit Permai
Ruko
- Ruko Sakura
- Ruko Viola
- Ruko Matoa
- Ruko Chrysant
- Ruko Rosemary
- Ruko Jasmine Boulevard
- Ruko Orchid Boulevard
- Ruko Rafflesia Boulevard
- Ruko Chrysant Boulevard
- Ruko Citra Indah Festival 8
- Ruko Citra Indah Festival 7
- Ruko Citra Indah Festival 6
- Ruko Citra Indah Festival 5
- Ruko Citra Indah Festival 1, Januari 2014
- Ruko Citra Indah Festival 2
- Ruko Citra Indah Festival 3 , 1 Agustus 2013
- Ruko Shopping Street 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, sold out
- Ruko CitraIndah Square 1, 2
- Kios, sold out
Masterplan CitraIndah
Kunjungi masing-masing tautan beirkut
Citra Indah identik dengan Sang Pengembang. Ciputra sangat concern dengan perumahan. Namanya merupakan jaminan mutu. Citra Indah merupakan kota nuansa alam di timur Cibubur. Wilayah yang prospektif. Apalagi para investor Dubai sudah tertarik mengembangkan Jonggol sebagai kota satelit. Kota mandiri. Tentu ini kabar gembira bagi warga Citra Indah dan sekitarnya. Harga tanah dan rumah akan segera melambung. Cocok buat investasi atau hunian. Ayo segera investasi di sini.
Ciputra
Ciputra menjadi pengembang properti PT Ciputra Development tahun 1981. Sebelum merintis bisnis sendiri, Ciputra bekerja di beberapa perusahaan properti termasuk Jaya Group, milik pemerintah DKI. Ciputra lahir bulan 24 Agustus 1931 dan wafat 27 November 2019. Alumni arsitektur ITB. Kekayaannya mencapai $600 milyar. Perusahaannya telah go public. Revenue perusahaan tahun 2007 mencapai Rp 1.384 juta. Net profit mencapai Rp. 325 juta. Memiliki cadangan lahan tanah hingga 2.000 hektar. Memiliki aset mall, apartemen, perumahan, lapangan golf. Ekspansi ke luar negri dengan Ciputra Hanoi International City di Vietnam dan Kolkata West International City di India.
Dengan properti, Ciputra berhasil menempati urutan ke-27 orang kaya di Indonesia. Majalah Forbes kembali membuat daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2009 dengan kekayaan senilai US$ 420 juta. Tahun 2010, Ir Ciputra menduduki peringkat ke-32 dengan kekayaan US$205 juta. Turun karena uangnya dipakai belanja tanah. Lihat artikel terkait dengan kik di sini.
Berikut ini info mengenai Ciputra dari Wikipedia
Ir. Ciputra (lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan masa kecil hingga remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan Sulawesi Utara. Begitu jauhnya sehingga desa itu sudah nyaris berada di Sulawesi Tengah. Jauh dari Manado, jauh pula dari Palu. Sejak kecil Ciputra sudah merasakan kesulitan dan kepahitan hidup. Terutama saat bapaknya ditangkap dan diseret dihadapannya oleh pasukan tak dikenal, dituduh sebagai mata-mata Belanda/ Jepang dan tidak pernah kembali lagi (pada tahun 1944). Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco Manado.
Ketika tamat SMA, kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia meninggalkan desanya menuju Jawa, lambang kemajuan saat itu. Dia ingin memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka, masuklah dia ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Keputusan Ciputra untuk merantau ke Jawa tersebut merupakan salah satu momentum terpenting dalam hidupnya yang pada akhirnya menjadikan Ciputra orang sukses. Keputusan Ciputra untuk merantau ketika tamat SMA merupakan keputusan yang tepat, karena pada usia tersebut muncul adanya keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung jawab pada diri individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia mendapatkan kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya Di ITB, Ciputra mengawali karirnya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemda DKI. Keberadaan Ciputra di Jaya Group ternyata tidak terpengaruh oleh kondisi politik. Berbagai perubahan politik telah terjadi, namun Ciputra bisa tetap bertahan di Jaya Group. Ciputra bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai dengan usia 65 tahun dan setelah itu, sampai dengan saat ini, sebagai penasihat bersama Bapak Gubernur Sutiyoso. Di perusahaan DKI tersebut Ciputra bisa bertahan lama karena dua hal,pertama, Ciputra merasa DKI mewakili rakyat Jakarta dan ia senang bisa melakukan sesuatu untuk rakyat. Kedua, Ciputra merasa diberi kebebasan untuk berinovasi di Jaya Group, termasuk dalam pembangunan proyek Ancol. Kemudian bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris. Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan keluarga, Ciputra Group.
Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.
Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Banyak investor yang memegang surat hutang dan saham perusahaan-perusahaan publik yang dimiliki Ciputra. Ciputra harus gigit jari ketika nilai surat-surat berharga tersebut menjadi tidak berharga sama sekali. Selain itu juga banyak nasabah yang dirugikan ketika Bank Ciputra ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak.
Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha.
lampiran:
Daftar 40 orang terkaya di Indonesia, tahun 2010 versi majalah Forbes Asia
1. Aburizal Bakrie & keluarga 5,4 miliar USD
2. Sukanto Tanoto 4,7 miliar USD
3. R. Budi Hartono 3,14 miliar USD
4. Michael Hartono 3,08 miliar USD
5. Eka Tjipta Widjaja & keluarga 2,8 miliar USD
6. Putera Sampoerna & keluarga 2,2 miliar USD
7. Martua Sitorus 2,1 miliar USD
8. Rachman Halim & keluarga 1,6 miliar USD
9. Peter Sondakh 1,45 miliar USD
10. Eddy William Katuari & keluarga 1,39 miliar USD
11. Anthoni Salim & keluarga 1,3 miliar USD
12. Mochtar Riady & keluarga 950 juta USD
13 Murdaya Poo 900 juta USD
14. Arifin Panigoro & keluarga 880 juta USD
15. Hary Tanoesoedibjo 815 juta USD
16. Trihatma Haliman 790 juta USD
17. Sjamsul Nursalim & keluarga 550 juta USD
18. Chairul Tanjung 450 juta USD
19. Paulus Tumewu 440 juta USD
20. Prajogo Pangestu 420 juta USD
21. Soegiharto Sosrodjojo & keluarga 335 juta USD
22. Sutanto Djuhar & keluarga 350 juta USD
23. Hadi Surya 345 juta USD
24. Aksa Mahmud 340 juta USD
25. Harjo Sutanto & keluarga 315 juta USD
26. Soegiarto Adikoesoemo & keluarga 310juta USD
27. Husein Djojonegoro & keluarga 305juta USD
28. Kartini Muljadi 260 juta USD
29. Edwin Soeryadjaya 250 juta USD
30. Jusuf Kalla 230 juta USD
31. Tan Kian 225 juta USD
32. Ciputra 205 juta USD
33. Bambang Trihatmodjo 200 juta USD
34. George & Sjakon Tahija 195 juta USD
35. Kris Wiluan 185 juta USD
36. Eka Tjandranegara & keluarga 170 juta USD
37. Alim Markus & keluarga 140 juta USD
38. Husein Sutjiadi 135 juta USD
39. Jakob Oetama 130 juta USD
40. Boenjamin Setiawan 120 juta USD
Daftar orang Terkaya Indonesia versi Majalah Forbes, November 2013
1 R. Budi & Michael Hartono $15,000 M
2 Eka Tjipta Widjaja & family $7,000 M, usia 90
3 Anthoni Salim & family $6,300 M, usia 64
4 Susilo Wonowidjojo & family $5,300 M, usia 57
5 Chairul Tanjung $4,000 M, usia 51
6 Sri Prakash Lohia $3,700 M, usia 61
7 Boenjamin Setiawan & family $3,000 M, usia 80
8 Peter Sondakh $2,700 M, usia 61
9 Mochtar Riady & family $2,500 M, usia 84
10 Sukanto Tanoto $2,300 M, usia 63
11 Putera Sampoerna & family $2,150 M, usia 66
12 Tahir $2,050 M, usia 61
13 Bachtiar Karim $2,000 M, usia 56
14 Theodore Rachmat $1,900 M, usia 69
15 Martua Sitorus $1,850 M, usia 53
16 Murdaya Poo $1,750 M, usia 72
17 Ciliandra Fangiono & family $1,700 M, usia 37
18 Achmad Hamami & family $1,500 M, usia 83
19 Kartini Muljadi & family $1,420 M, usia 83
20 Eddy Katuari & family $1,400 M, usia 62
21 Low Tuck Kwong $1,370 M, usia 65
22 Hary Tanoesoedibjo $1,350 M, usia 48
23 Ciputra & family $1,300 M, usia 82
24 Edwin Soeryadjaya $1,200 M, usia 64
25 Djoko Susanto $1,170 M, usia 63
26 Eka Tjandranegara $1,150 M, usia 67
27 Harjo Sutanto $1,140 M, usia 87
28 Soegiarto Adikoesoemo $1,040 M, usia 75
29 Kusnan & Rusdi Kirana $1,000 M, usia 54
30 Garibaldi Thohir $960 M, usia 48
31 Sjamsul Nursalim $950 M, usia 72
32 Lim Hariyanto Wijaya Sarwono $940 M, usia 85
33 Kuncoro Wibowo & family $910 M, usia 57
34 Husain Djojonegoro & family $875 M, usia 64
35 Sudhamek $830 M, usia 57
36 Eddy Kusnadi Sariaatmadja $820 M, usia 60
37 Benny Subianto $790 M, usia 71
38 Aksa Mahmud $780 M, usia 68
39 Jogi Hendra Atmadja $760 M, usia 67
40 Santosa Handojo $750 M, usia 49
41 Prajogo Pangestu $745 M, usia 69
42 Hashim Djojohadikusumo $700 M, usia 59
43 Kiki Barki $680 M, usia 74
44 Alexander Tedja $670 M, usia 68
45 The Nin King $650 M, usia 82
46 Winato Kartono $590 M, usia 42
47 Sandiaga Salahuddin Uno $460 M, usia 44
48 Trihatma Haliman $450 M, usia 61
49 Arifin Panigoro $420 M, usia 68
50 Sutjipto Nagaria $390 M, usia 73
Daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes 2014 yang dikutip dari situs resminya:
1.Budi dan Michael Hartono (US$ 16,5 miliar)
2. Susilo Wonowidjojo (US$ 8 miliar)
3. Anthoni Salim (US$ 5,9 miliar)
4. Eka Tjipta Widjaja (US$ 5,8 miliar)
5. Sri Prakash Lohia (US$ 4,4 miliar)
6. Chairul Tanjung (US$ 4,3 miliar)
7. Boenjamin Setiawan (US$ 3,5 miliar)
8. Mochtar Riady (US$ 2,2 miliar)
9. Peter Sondakh (US$ 2,3 miliar)
10. Sukanto Tanoto (US$ 2,11 miliar)
11. Tahir (US$ 2,1 miliar)
12. Bachtiar Karim (US$ 2 miliar)
13. Putra Sampoerna dan Keluarga (US$ 1,9 miliar)
14. Theodore Rachmat (US$ 1,9 miliar)
15. Murdaya Poo (US$ 1,7 miliar)
16. Kusnan dan Rusdi Kirana (US$ 1,7 miliar)
17. Eka Tjandranegara (US$ 1,7 miliar)
18. Martua Sitorus (US$ 1,7 miliar)
19. Eddy Katuari dan Keluarga (US$ 1,7 miliar)
20. Kuncoro Wibowo dan Keluarga (US$ 1,6 miliar)
21. Ciputra dan Keluarga (US$ 1,5 miliar)
22. Ciliandra Fangiono dan Keluarga (US$ 1,5 miliar)
23. Husodo Angkosubroto dan Keluarga (US$ 1,5 miliar) (baru)
24. Hary Tanoesoedibjo (US$ 1,4 miliar)
25. Purnomo Prawiro (US$ 1,3 miliar) (baru)
26. Edwin Soeryadjaya (US$ 1,3 miliar)
27. Djoko Susanto (US$ 1,3 miliar)
28. Achmad Hamami dan Keluarga (US$ 1,2 miliar)
29. Kartini Muljadi dan Keluarga (US$ 1,1 miliar)
30. Low Tuck Kwong (US$ 1,1 miliar)
31. Husain Djojonegoro dan Keluarga (US$ 1 miliar)
32. Benny Subianto (US$ 1 miliar)
33. Harjo Sutanto (US$ 950 juta)
34. Alexander Tedja (US$ 935 juta)
35. Soegiarto Adikoesoemo (US$ 930 juta)
36. Aksa Mahmud (US$ 860 juta)
37. Garibaldi Thohir (US$ 855 juta)
38. Sjamsul Nursalim (US$ 830 juta)
39. Hashim Djojohadikusumo (US$ 825 juta)
40. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$ 820 juta)
41. Abdul Rasyid (US$ 805 juta) (baru)
42. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$ 800 juta)
43. Arifin Panigoro (US$ 680 juta)
44. Irwan Hidayat (US$ 660 juta) (baru)
45. Sudhamek (US$ 655 juta)
46. The Ning King (US$ 650 juta)
47. Jogi Hendra Atmadja (US$ 630 juta)
48. Prajogo Pangestu (US$ 570 juta)
49. Handojo Santosa (US$ 555 juta)
50. Trihatma Haliman (US$ 500 juta)
Daftar orang Terkaya Indonesia versi Majalah Forbes Senin 2 Maret 2015
Berikut orang Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya dunia 2015 Forbes:
1. Ke-142 R Budi Hartono (74 tahun), 9 miliar dollar AS, Djarum dan BCA
2. Ke-151 Michael Hartono (75 tahun), 8,7 miliar dollar AS, Djarum dan BCA
3. Ke-341 Sri Prakash Lohia (62 tahun) 4,7 miliar dollar AS Indorama
4. Ke-381 Chairul Tanjung (52 tahun), 4,3 miliar dollar AS, CT Corps
5. Ke-714 Mochtar Riady (85 tahun), 2,6 miliar dollar AS, Lippo Group
6. Ke-810 Peter Sondakh (63 tahun), 2,3 miliar dollar AS, Rajawali Group
7. Ke-949 Bachtiar Karim (58 tahun), 2 miliar dollar AS, Musim Mas
8. Ke-1.006 Theodore Rachmat (71 tahun), 1,9 miliar dollar AS, Triputra Agro dan Kirana Megatara.
9. Ke-1.054 Ciputra (83 tahun), 1,8 miliar dollar AS, Ciputra Group
10. Ke-1.054 Sukanto Tanoto (65 tahun), 1,8 miliar dollar AS, Raja Garuda Mas
11. Ke-1.105 Tahir (62 tahun), 1,8 miliar dollar AS, Mayapada Group
12. Ke-1.118 Murdaya Poo (74 tahun), 1,7 miliar dollar AS, Central Cipta Murdaya
13. Ke-1.118 Martua Sitorus (55 tahun), 1,7 miliar dollar AS, Wilmar International
14. Ke-1.250 Purnomo Prawiro (68 tahun), 1,5 miliar dollar AS, Blue Bird
15. Ke-1.324 Hary Tanoesoedibjo (49 tahun), 1,4 miliar dollar AS, MNC Group
16. Ke-1.415 Achmad Hamami (84 tahun), 1,3 miliar dollar AS, Trakindo Utama
17. Ke-1.533 Edwin Soeryadjaya (66 tahun), 1,2 miliar dollar AS, Investama Sedaya
18. Ke-1.638 Husain Djojonegoro (65 tahun), 1,1 miliar dollar AS, ABC Group
19. Ke-1.638 Djoko Susanto (65 tahun), 1,1 miliar dollar AS, Alfamart
20. Ke-1.741 Low Tuck Kwong (66 tahun), 1 miliar dollar AS, Bayan Resources
21. Ke-1.741 Benny Subianto (72 tahun), 1 miliar dollar AS, Adaro Energy dan Triputra Agro
22. Ke-1.741 Harjo Sutanto (88 tahun), 1 miliar dollar AS, Wings Group.
Orang Terkaya Indonesia 2016 Versi Majalah Forbes
1.Hartono family, $15.4 B, 66th, Djarum
2.Susilo Wonowidjojo, $5.5 B, 60th, Tobacco
3. Anthoni Salim, $5.4 B, 67th, Diversified
4. Eka Tjipta Widjaja, $5.3 B, 92th, Palm oil
5. Chairul Tanjung, $4.8 B, 53th, Diversified
6. Sri Prakash Lohia, $4.7 B, 63th, Polyester
7. Bachtiar Karim, $3.3 B, 59th, Manufacturing
8. Boenjamin Setiawan, $3 B, 82th, Pharma
9. Mochtar Riady, $2.2 B, 86th, Diversified
10. Tahir, $2 B, 63th, Diversified
11. Peter Sondakh, $1.9 B, 63th, Investments
12. Kusnan & Rusdi Kirana, $1.88 B, Airlines
13. Murdaya Poo, $1.85 B, 75th, Diversified
14. Putera Sampoerna, $1.65 B, 68th, Investments
15. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, $1.6 B, 62th, Media, tech
16. Ciputra, $1.5 B, 84th, Real estate
17. Eddy Katuari, $1.45 B, 64th, Consumer goods
18. Eka Tjandranegara, $1.4 B, 70th, Real estate
19. Kuncoro Wibowo, $1.38 B, 60, Retail, tools
20. Theodore Rachmat, $1.35 B, 72, Diversified
21. Ciliandra Fangiono, $1.3 B, 39, Palm oil
22. Djoko Susanto, $1.2 B, 66, Retail
23. Husodo Angkosubroto, $1.18 B, 61th, Agribusiness, property, insurance
24. Achmad Hamami, $1.15 B, 85, Heavy equipment
25. Martua Sitorus, $1.13 B, 55, Palm oil
26. Soegiarto Adikoesoemo, $1.08 B, 77, Chemicals
27. Low Tuck Kwong, $1.05 B, 67, Coal
28. Hary Tanoesoedibjo, $1 B, 50, Media
29. Purnomo Prawiro, $990 M, 69, Taxis
30. Abdul Rasyid, $975 M, 58, Timber
31. Harjo Sutanto, $970 M, 89, Consumer goods
32. Husain Djojonegoro, $950 M, 66, Consumer goods
33. Edwin Soeryadjaya, $930 M, 67, Coal, investments
34. Sukanto Tanoto, $880 M, 66, Diversified
35. Aksa Mahmud, $850 M, 70, Cement
36. Alexander Tedja, $820 M, 70, Real estate
37. Hashim Djojohadikusumo, $750 M, 61, Diversified
38. Kartini Muljadi, $715 M, 86, Pharma
39. Benny Subianto, $710 M, 73, Coal, investments
40. Sudhamek, $665 M, 59, Consumer goods
41. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, $660 M, 88, Palm oil
42. Garibaldi Thohir, $605 M, 50, Coal
43. Osbert Lyman, $600 M
44. Jogi Hendra Atmadja, $590 M, 69, Consumer goods
45. Iwan Lukminto, $540 M, 40, Inherited
46. Sjamsul Nursalim, $470 M, 75, Tires, retail
47. Irwan Hidayat, $460 M, Herbal medicine
48. Arifin Panigoro, $450 M, 70. Oil
49. The Ning King, $410 M, 85, Diversified
50. Soetjipto Nagaria, $400 M, 75, Real estate
2. Eka Tjipta Widjaja, $9.1 B, 94, palm oil
3. Susilo Wonowidjojo, $8.8 B, 62, tobacco
4. Anthoni Salim, $6.9 B, 69, diversified
5. Sri Prakash Lohia, $6.4 B, 65, polyester
6. Boenjamin Setiawan, $3.65 B, 84, pharma
7. Chairul Tanjung, $3.6 B, 55, diversified
8. Tahir, $3.5 B, 65, diversified
9. Mochtar Riady, $3 B, 88, diversified
10. Jogi Hendra Atmadja, $2.7 B, 71, consumer goods
11. Prajogo Pangestu, $2.6 B, 73, petrochemicals
12. Murdaya Poo, $2.2 B, 77, diversified
13. Peter Sondakh, $1.9 B, 68, investments
14. Putera Sampoerna, $1.8 B, 70, investments
15. Eddy Katuari, $1.7 B, 66, consumer goods
16. Kuncoro Wibowo, $1.6 B, 62, retail, tools
17. Husodo Angkosubroto, $1.55 B, 63, agribusiness, property, insurance
18. Low Tuck Kwong, $1.53 B, 69, coal
19. Theodore Rachmat, $1.5 B, 74, diversified
20. Djoko Susanto, $1.47 B, 68, supermarkets
21. Ciputra, $1.45 B, 86, real estate
22. Ciliandra Fangiono, $1.42 B, 41, palm oil
23. Garibaldi Thohir, $1.41 B, 52, coal
24. Martua Sitorus, $1.4 B, 58, palm oil
25. Soegiarto Adikoesoemo, $1.35 B, 79, chemicals
26. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, $1.3 B, 64, media, tech
27. Alexander Tedja, $1.25 B, 72, real estate
28. Husain Djojonegoro, $1.2 B, 68, consumer goods
29. Harjo Sutanto, $1.18 B, 91, consumer goods
30. Sukanto Tanoto, $1.1 B, 68, diversified
31. Hary Tanoesoedibjo, $1.05 B, 52, media
32. Aksa Mahmud, $1.04 B, 72, cement
33. Kusnan & Rusdi Kirana, $970 M, airlines
34. Bachtiar Karim, $900 M, 61, manufacturing
35. Hashim Djojohadikusumo, $850 M, 63, diversified
36. Sjamsul Nursalim, $830 M, 77, tires, retail
37. Arini Sarraswati Subianto, $820 M, 47, coal, palm oil
38. Sudhamek, $810 M, 61, snacks, beverages
39. Achmad Hamami, $800 M, 87, heavy equipment
40. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, $790 M, 89, palm oil
41. Abdul Rasyid, $780 M, 60, timber, palm oil
42. Edwin Soeryadjaya, $720 M, 69, coal, investments
43. Osbert Lyman, $700 M, 68, real estate
44. Kartini Muljadi, $680 M, 88, pharmaceuticals
45. Purnomo Prawiro, $640 M, 71, taxis
46. Hartono Kweefanus, $540 M, food manufacturing
47. Irwan Hidayat, $500 M, herbal medicine
48. Iwan Lukminto, $490 M, 42, textiles
49. Santosa Handojo, $460 M, 53, poultry, beef processing
50. The Ning King, $450 M, 87, diversified
Daftar 20 Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes 2019
- Budi Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 263,8 triliun
- Michael Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 260,4 triliun
- Sri Prakash Lohia: 7,3 miliar dollar AS atau setara Rp 102,2 triliun
- Dato Sri Tahir: 4,5 miliar dollar AS setara Rp 63 triliun
- Chairul Tanjung: 3,7 miliar dollar AS setara Rp 51,8 triliun
- Prajogo Pangestu: 3,5 miliar dollar AS setara Rp 49 triliun
- Low Tuck Kwong: 2,4 miliar dollar AS setara Rp 33,6 triliun
- Mochtar Riady: 2,3 miliar dollar AS setara Rp 32,2 triliun
- Theodore Rachmat: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
- Martua Sitorus: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
- Peter Sondakh: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
- Alexander Tedja: 1,6 miliar dollar AS setara Rp 22,4 triliun
- Murdaya Poo: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun
- Donald Sihombing: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun
- Eddy K. Sariatmadja: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun
- Djoko Susanto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun
- Sukanto Tanoto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun
- Keluarga Ciputra: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun
- Harjo Susanto: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun
- Hary Tanoesoedibjo: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun
Orang terkaya Indonesia versi Forbes 2020
1. R Budi & Michael Hartono, USD37,3 miliar atau Rp525,3 triliun.
2. Keluarga Widjaja, USD9,6 miliar atau Rp135,2 triliun.
3. Prajogo Pangestu, USD7,6 miliar atau Rp107,03 triliun.
4. Susilo Wonowidjojo, Kekayaan USD6,6 miliar atau Rp92,9 triliun.
5. Sri Prakash Lohia, USD5,6 miliar atau Rp 78,9 triliun.
6. Anthoni Salim, USD5,5 miliar atau Rp77,5 triliun.
7. Tahir, USD4,8 miliar atau Rp67,6 triliun.
8. Boenjamin Setiawan, USD4,35 miliar atau Rp61,3 triliun.
9. Chairul Tanjung, USD3,6 miliar atau Rp50,7 triliun.
10. Jogi Hendra Armadja, USD3 miliar atau Rp42,2 triliun.
11. Bachtiar Karim, USD2,6 miliar atau Rp36,4 triliun.
12. Mochtar Riady, USD2,1 miliar atau Rp29,4 triliun.
13. Martua Sitorus, USD2 miliar atau Rp28 triliun
14. Putera Sampoerna, USD1,8 miliar atau Rp25,1 triliun.
15. Kuncoro Wibowo, USD1,7 miliar atau Rp23,7 triliun.
16. Peter Sondakh, USD1,65 miliar atau Rp23 triliun.
17. Garibaldi Thohir, USD1,6 miliar atau Rp22,3 triliun.
18. Theodore Rachmat, USD1,55 miliar atau Rp21,6 triliun.
19. Husain Djojonegoro, USD1,53 miliar atau Rp21,4 triliun.
20. Djoko Susanto, USD1,5 miliar atau Rp2 triliun.
21. Alexander Tedja, USD1,45 miliar atau Rp20,2 triliun.
22. Sukanto Tanoto, USD1,4 miliar atau Rp19,5 triliun.
23. Ciliandra Fangiono, USD1,37 miliar atau Rp19,1 triliun.
24. Husodo Angkosubroto, USD1,35 miliar atau Rp18,8 triliun.
25. Keluarga Ciputra, USD1,3 miliar atau Rp18,1 triliun.
26. Eddy Katuari, USD1,25 miliar atau Rp17,4 triliun.
27. Winarko Sulistyo, USD1,2 miliar atau Rp1,67 triliun.
28. Low Tuck Kwong, USD1,17 miliar atau Rp16,3 triliun.
29. Murdaya Poo, USD1,15 miliar atau Rp16 triliun.
30. Irwan Hidayat, USD1,1 miliar atau Rp15,3 triliun.
31. Kardja Rahardjo, USD1,02 miliar atau Rp14,2 triliun.
32. Hary Tanoesoedibjo, USD1 miliar atau Rp14 triliun.
33. Sjamsul Nursalim, USD990 juta atau Rp13,9 triliun.
34. Donald Sihombing, USD970 juta atau Rp13,5 triliun.
35. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, USD960 juta atau Rp13,4 triliun.
36. Sabana Prawirawijaya, USD915 juta atau Rp12,8 triliun.
37. Osbert Lyman, USD865 juta atau Rp12,1 triliun.
38. Kusnan & Rusdi Kirana, USD835 juta atau Rp11,6 triliun.
39. Harjo Sutanto, USD810 juta atau Rp11,3 triliun.
40. Hashim Djojohadikusumo, USD800 juta atau Rp11 triliun.
41. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, USD780 juta atau Rp10,42 triliun.
42. Sudhamek, USD745 juta.
43. Soegiarto Adikoesoemo, USD730 juta atau Rp10,2 triliun.
44. Aksa Mahmud, USD710 juta atau Rp9,9 triliun.
45. Arifin Panigoro, USD670 juta atau Rp9,3 triliun.
46. Hamami, USD660 juta atau Rp9,2 triliun.
47. Edwin Soeryadjaya, USD635 juta atau Rp8,88.
48. Kartini Muljadi. USD630 juta atau Rp8,8 triliun.
49. Arini Subianto, USD600 juta atau Rp8,3 triliun.
50. Iwan Lukminto, USD585 juta atau Rp8 triliun.
Orang Kaya Indonesia versi Forbes Des 2020
1. R. Budi & Michael Hartono, $38.8 B, conglomerate
2. Widjaja family, $11.9 B, diversified
3. Prajogo Pangestu, $6 B, 76th, petrochemicals
4. Anthoni Salim, $5.9 B- 71diversified
5. Sri Prakash Lohia, $5.6 B, 68th, petrochemicals
6. Susilo Wonowidjojo, $5.3 B, 64h, tobacco
7. Jogi Hendra Atmadja, $4.3 B, 74th, consumer goods
8. Boenjamin Setiawan, $4.1 B, 87th, pharmaceuticals
9. Chairul Tanjung, $3.9 B, 58th, diversified
10. Tahir, $3.3 B, 68th, diversified
11. Bachtiar Karim, $3.1 B, 63th, palm oil
12. Martua Sitorus, $2 B, 60th, palm oil
13. Putera Sampoerna, $1.8 B, 73th, investments
14. Kuncoro Wibowo, $1.75 B, 63th, retail, tools
15. Garibaldi Thohir, $1.65 B, 55th, coal
16. Theodore Rachmat, $1.6 B, 76th, diversified
17. Irwan Hidayat, $1.55 B, 73th, herbal medicine
18. Peter Sondakh, $1.5 B, 70th, investments
19. Djoko Susanto, $1.45 B, 70th, supermarkets
20. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, $1.4 B, 67th, media, tech
21. Mochtar Riady, $1.38 B, 91th, diversified
22. Sukanto Tanoto, $1.35 B, 70th, diversified
23. Husain Djojonegoro, $1.32 B, 71th, consumer goods
24. Ciputra family, $1.28 B, real estate
25. Low Tuck Kwong, $1.22 B, 72th, coal
26. Husodo Angkosubroto, $1.2 B, 65th, insurance, agribusiness, property
27. Alexander Tedja, $1.19 B, 75th, real estate
28. Winarko Sulistyo, $1.15 B, 75th, paper and pulp
29. Murdaya Poo, $1.14 B, 79th, diversified
30. Ciliandra Fangiono, $1.05 B, 44th, palm oil
31. Eddy Katuari, $1 B, 69th, consumer goods
32. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, $960 M, 92th, palm oil, nickel mining
33. Hary Tanoesoedibjo, $950 M, 55th, media
34. Sabana Prawirawidjaja, $885 M, 80th, beverages
35. Sjamsul Nursalim, $755 M, 78th, tires, retail
36. Osbert Lyman, $750 M, 70th, real estate
37. Hamami family, $745 M, heavy equipment
38. Handojo Santosa, $735 M, 56th, foods
39. Wijono & Hermanto Tanoko, $700 M, diversified
40. Hashim Djojohadikusumo, $685 M, 66th, diversified
41. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, $635 M, 64th, snacks, beverages
42. Kartini Muljadi, $620 M, 90th, pharmaceuticals
43. Arini Subianto, $610 M, 49th, coal, palm oil
44. Jerry Ng, $600 M, 55th, banking
45. Edwin Soeryadjaya, $580 M, 71th, coal, investments
46. Soegiarto Adikoesoemo, $555 M, 82th, chemicals
47. Arifin Panigoro, $550 M, 75th, oil and gas
48. Harjo Sutanto, $530 M, 94th, consumer goods
49. Iwan Lukminto, $515 M, 45th, textiles
50. Susanto Suwarto, $475 M, 64th, media