Sutradara, ex sopir, sadar teknologi

Hits: 3159

Citra Indah mengabarkan bahwa James Cameron (55), sutradara film, mantan sopir truk, merupakan generasi yang yakin masa depan teknologi. Sabar dan rela menunda bertahun-tahun tidak membuat film, hanya ingin menunggu teknologi sudah berkembang.

 James Cameron

foto: kompas.com

Masa Depan Teknlogi Film

Cameron memulai film Avatar pada tahun 1994 dengan menulis naskah cerita 80 halaman. Setelah film Titanic (1997), ia ingin membuat Avatar mengandalkan aktor yang dipermak dengan komputer. Rencana rilis tahun 1999 tetapi teknologi belum bisa memfasilitasi standar visual yang diinginkan Cameron. Sambil menunggu perkembangan teknologi, ia berkonsentrasi memperkaya dokumentasi Avatar. Film ini baru dirilis akhir 2009.

Avatar mengisahkan bangsa Na’vi yang menghuni satelit Pandora di bawah planet Polyphemus yang masuk tata surya Alpha Centauri. Dengan setting tahun 2154, bangsa Na’vi yang warna kulitnya biru ini kedatangan bekas personel angkatan laut Amerika, Jake Sully (Sam Worthington), yang menjalani program avatar, sebuah program yang bisa mengubah manusia menjadi Na’vi.

Istilah avatar diambil dari khazanah agama Hindu, yang berarti inkarnasi. Film yang merogoh kocek 280 juta-310 juta dollar AS sangat  fenomenal karena dirilis dalam versi 2D dan  dalam format 3D, RealD 3D, Dolby 3D, dan IMAX 3D.

Kerja keras Cameron tak hanya memodifikasi sistem 3D, tetapi juga menciptakan lingkungan Pandora, mulai dari budaya, bahasa, hingga ekologi. Bahasa Na’vi diciptakan ahli bahasa University of Southern California, Dr Paul Frommer, dengan membuat kosakata 1.000 kata, sekitar 30 kata sumbangan Cameron. Jodie S Holt, profesor fisiologi tumbuhan dari University of California, Riverside, juga dilibatkan memberi masukan.

Film sci-fi Avatar idi sejumlah belahan dunia telah menjadi box office dan meraup lebih dari 1,6 miliar dollar AS. Di perhelatan Golden Globes, 11/1/2010, Avatar menjadi film terbaik drama dan Cameron sebagai sutradara terbaik.

Awalnya murahan

Cameron dilahirkan di kota Kapuskasing, dekat air terjun Niagara, Ontario, Kanada. Ayahnya, Phillip, teknisi pabrik bubur kertas. Ibunya, Shirley, seorang pelukis. Cameron mewarisi sifat ibunya, seniman-irasional dan sifat ayahnya, rasional-disiplin. Selain jago fisika, dia juga berminat pada teater. Selain analitis dan logis, juga punya khayalan tinggi.

Cameron memulai karier sebagai pembuat film horor murahan. Namanya dikenal ketika membuat The Terminator (1984) yang naskah ceritanya ditulis sendiri. Di film ini mengangkat karier Cameron di dunia penyutradaraan.

Film Aliens (1986) dan True Lies (1994) semakin menguatkan posisi Cameron sebagai sutradara film aksi. Karakter Cameron yang mengambil gambar secara dekat dan dramatis membuat ia percaya diri membuat film romantis dramatis.

Ia membuat Titanic (1997) dan menjadi orang pertama yang menembus pendapatan 1 miliar dollar AS, tepatnya 1,8 miliar dollar AS.

Titanic mencetak penghargaan 11 nominasi Academy Awards atau Oscar, yang di antaranya sebagai sutradara terbaik, penyuntingan terbaik, dan film terbaik.