Di balik sosok tegas dan rasional seorang ekonom, Purbaya Yudhi Sadewa ternyata menyimpan sisi keluarga yang hangat dan bersahaja. Ia bukan hanya seorang Menteri Keuangan, tetapi juga suami yang rendah hati dan ayah yang membumi.
Istri: Ida Yulidina, Dari Dunia Mode ke Dunia Damai
Pasangan hidupnya, Ida Yulidina, bukan orang sembarangan. Di masa mudanya, Ida dikenal publik sebagai pemenang ajang Wajah Femina 1989, simbol kecerdasan, keanggunan, dan kemandirian perempuan Indonesia.
Namun setelah menikah, Ida memilih jalan sunyi: meninggalkan gemerlap dunia hiburan dan menekuni peran yang lebih dalam, menjadi ibu dan pendamping setia bagi Purbaya.
Gaya hidupnya sederhana, bahkan terkesan “nyata”. Ia tak segan naik kendaraan umum, berbelanja di pasar tradisional, atau makan di warung kaki lima. Banyak yang mengatakan, “Ia istri pejabat, tapi jiwanya rakyat.”
Ketika publik menyorot kemewahan pejabat, Ida justru menunjukkan bahwa elegansi sejati lahir dari kesahajaan.
Dua Putra: Yuda dan Yudo, Cerminan Dua Dunia
Dari pernikahan mereka, lahirlah dua putra: Yuda Purboyo Sunu dan Yudo Achilles Sadewa. Keduanya tumbuh dalam rumah yang menyeimbangkan disiplin intelektual dan kelembutan moral.
Yang lebih sering terdengar namanya di publik adalah Yudo, sang bungsu yang lahir tahun 2006. Masih remaja, tapi sudah memancarkan semangat wirausaha seperti ayahnya. Berawal dari rasa ingin tahu terhadap dunia investasi, ia belajar membaca pasar, memahami risiko, dan membangun mental tahan banting sejak SMA di Al-Izhar, Pondok Labu.
Publik sempat tercengang saat mendengar kabar bahwa ia telah sukses meraih keuntungan besar dari dunia trading — bukan karena ambisi, tapi karena rasa ingin tahu yang diasah dengan disiplin dan tanggung jawab.
Purbaya tak pernah memaksa anaknya menjadi ekonom. Ia hanya menanamkan satu prinsip: “Jadilah orang yang bisa menyeimbangkan logika dan empati.”
Dan dari situ, lahirlah generasi muda yang bukan sekadar cerdas secara finansial, tapi juga peka terhadap realitas sosial.
Keluarga yang Tidak Sekadar Kaya, tapi Berarti
Bagi Purbaya, kekayaan sejati bukan terletak pada harta atau jabatan, melainkan pada ketenangan hati yang lahir dari keluarga yang utuh.
Ia sering berkata kepada rekan-rekannya, “Kalau rumah tangga tak stabil, tak ada kebijakan ekonomi yang benar-benar stabil.”
Dan di rumah yang sederhana namun penuh tawa itu, seorang Menteri Keuangan menemukan keseimbangan — antara angka dan rasa, antara logika dan cinta.